Senin, 11 Juni 2012

Clicks Vs Bricks




Pada hari Selasa (saya lupa tanggalnya), saya mengikuti kuliah PSI. Kuliah pada Selasa tersebut tidak seperti kuliah biasanya. Kali ini kuliah dilakukan dengan cara debat. Kami dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok yang membela Clicks dan yang membela Bricks.
Clicks adalah proses jual beli yang dilakukan dengan menggunakan media elektronik, jadi mulai dari pemasaran, penawaran, pembelian hingga transfer barang dilakukan secara online. Sedangkan Bricks adalah proses jual beli seperti biasa dimana pembeli bertemu langsung dengan penjual dan terjadi transaksi. Oke. Kali ini saya tidak akan menceritakan panasnya perdebatan pada hari itu, namun saya sampaikan apa yang saya dapat dari perdebatan tersebut.
Cliks sangat membantu orang yang tidak memiliki banyak waktu untuk membeli barang yang diinginkannya. Pembeli cukup membuka website yang menjual barang yang dia inginkan lalu melakukan pemesanan tanpa harus membuang waktu dan biaya untuk menuju toko. Bagi pejual sendiri, Clicks juga membawa banyak keuntungan, diantaranya penjual tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menyewa stan di mall untuk mendisplay dan menjual dagangannya. Seperti yang kita tahu, harga sewa stan di mall sangatlah mahal. Dengan demikian biaya bisa dihemat dan harga penjualan barang juga bisa lebih murah.
Jika kita ingin membeli barang yang sulit di dapatkan di daerah kita dan tersedia di tempat yang cukup jauh, membeli secara online bisa menjadi solusi. Kita tidak perlu pergi ke tempat tersebut untuk membeli barang yang kita inginkan. Walau kita harus menanggung biaya pengiriman barang, namun saya rasa itu lebih murah daripada kita harus langsung datang kesana.
Di sisi lain, Bricks masih menjadi pilihan di Indonesia. Khususnya bagi mereka yang masih awan dengan internet. Di Indonesia ini, para pembeli lebih suka bila bisa melihat dan memegang barang yang akan dibelinya secara langsung. Hal ini yang tidak dimiliki oleh Clicks atau toko online. Bricks tidak memunculkan kekhawatiran akan tersampaikannya barang, sementara toko online membutuhkan rasa saling percaya antara penjual dan pembeli.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar