Sebelumnya saya gambarkan situasi di dalam Liponsos Keputih. Di sana adalah tempat untuk menampung para gelandangan dan pengemis yang terjaring razia. Selain itu juga menampung orang-orang yang mengalami gangguan jiwa. Penghuninya sekitar 900 orang. Sebagian besar adalah orang yang menderita gangguan jiwa.
Kami berkumpul di suatu ruangan bersama para penghuni liponsos. Game pertama adalah game lempar tangkap bola. Setiap kelompok KI berbaur dengan beberapa penghuni liponsos. Lalu kami bermain lempar tangkap. Orang yang mendapat bola harus memperkenalkan diri dan bercerita pengalamannya.
Lalu setelah game tersebut, kami dibagi lagi menjadi beberapa kelompok. Setiap 2 atau 3 mahasiswa bergabung dengan seorang penghuni liponsos. Di kelompok kecil itu, kami saling bercerita dan bercanda. Beberapa anggota liponsos bercerita tentang kehidupannya selama di dalam liponsos. Ada juga yang menceritakan saat-saat dia ditangkap dan dibawa ke liponsos. Dan yang paling banyak adalah yang mengutarakan keinginannya untuk keluar dari liponsos. Mendengar cerita dari mereka, membuat saya tersentuh.Lalu ada beberapa penghuni yang bernyanyi untuk kami semua di ruangan tersebut. Bahkan beberapa teman saya berduet bersama penghuni liponsos. Mereka adalah Zaki dan Faiz. Tidak mau kalah, Retno pun mengajak kami bernyanyi untuk menghibur para penghuni liponsos.
Sebuah pengalaman yang berharga. Saya menjadi lebih mengenal keadaan yang ada di sekitar kita. Di sekitar kita masih banyak orang-orang yang kurang beruntung. Hal ini seharusnya membuat kita mensyukuri segala nikmat yang diberikan Tuhan kepada kita.
padahal aku mau nyanyi lo pas ini T.T #pamer
BalasHapusbenar2 pengalaman yg berharga.
BalasHapusbetapa beruntungnya kita walau penuh tekanan dan hambatan, masih ada yg kuran beruntung.
mau. tp gak wkwk.
BalasHapustetap bersyukur