Kali ini saya akan membahas tentang SCM. SCM adalah Supply Chain
Management atau dalam bahasa Indonesia adalah Manajemen Rantai Pasok. SCM ini
sangat berguna bagi perusahaan khususnya perusahaan manufaktur.
SCM bertujuan untuk memaksimalkan profit, meminimalkan harga
pada end customer, mempercepat
tersampaikannya barang ke end customer dan mengefektikan biaya dalam
memenuhi pesanan. Lalu apa yang dilakukan SCM? Yang dilakukan adalah mengatur
kumpulan proses yang meliputi pengadaan, perpindahan, dan penyimpanan. Lalu apa
yang diatur? Yang diatur meliputi material, part, barang jadi, informasi, dan
uang.
SCM mengatur segala hal dari hulu ke hilir, dari supplier
hingga end customer. SCM mengatur aliran barang, aliran pembayaran, juga
mengatur jadwal pengiriman, kapasitas penyimpanan, dll.
Saya teringat pada sebuah usaha kecil yang
bergerak di bidang jasa bordir. Saya pernah melakukan survey disana untuk tugas
PSI mengenai peran SI dalam organisasi. Ternyata disana juga
mengimplementasikan SCM walaupun si pemilik tidak mengerti apa itu SCM. Seperti
yang dijelaskan di atas, SCM mengatur kumpulan proses yang meliputi pengadaan,
perpindahan, dan penyimpanan. Hal tersebut juga dilakukan di perusahaan jasa
bordir ini. Sebagai contoh, si pemilik akan membuat sebuah keputusan jika
permintaan meningkat drastis. Pilihannya adalah menambah jam kerja karyawan
atau menolak pesanan tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengatur penyimpanan
sehingga menjaga gudang tidak mengalami kepenuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar